Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

iklan atas

Kompetensi dasar mata pelajaran sistem pengendali elektronik yang diajarkan pada kelas XI

assalamualakum wr wb.

semangat sehat semuanya.

pada pertememuan ini akan membahas mengenai mata pelajaran sistem pengendali elektronik yang akan diajarkan selama kalian kelas XI. Adapun materinya adalah sebagai berikut:

  
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4 Materi
3.1 Menerapkan Lingkup Teknik kontrol berdasakan gambar blok diagram 4.1 Membuat gambar blok diagram teknik kontrol terbuka (open loop) dan kontrol tertutup (close loop) disini
3.2 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur P (proportion) 4.2 Membuat rangkaian pengatur model P (proporsi), dengan menggunakan penguat operasional (operational amplifier) disini
3.3 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur I (Integration) 4.3 Membuat rangkaian pengatur model I (Integration), dengan enggunakan penguat operasional (operational amplifier) disini
3.4 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur D (Differensial) 4.4 Membuat rangkaian pengatur model D (Defferential), dengan menggunakan penguat operasional (operational amplifier) disini
3.5 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur PI (Proportional Integration) 4.5 Membuat rangkaian kontrol dengan komponen elektro mekanikal/relay disini
3.6 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur PD (Proportional Deferential) 4.6 Membuat rangkaian pengatur model PD (Proportion Defferential), dengan menggunakan penguat operasional (operational amplifier) disini
3.7 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur PID (Proportional Integration Deferential) 4.7 Membuat rangkaian pengatur model PI (Proportion Integration, Defferential), dengan menggunakan penguat operasional (operational amplifier) disini
3.8 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengontrol suhu 4.8 Membuat rangkaian pengontrol suhu dengan menggunakan penguat operasional (operational amplifier) disini
3.9 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur kecepatan putaran motor dc 4.9 Membuat rangkaian pengatur kecepatan putaran motor dc dengan menggunakan penguat operasional (operational amplifier) disini
3.10 Menerapkan operational amplifier (op-amp) pada rangkaian proteksi beban lebih (over load protection) 4.10 Membuat rangkaian proteksi beban lebih (over load protection) dengan menggunakan penguat operasional (operational amplifier) disini
3.11 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pembangkit gelombang 4.11 Membuat rangkaian pembangkit gelombang kotak, segitiga dan sinus dengan menggunakan penguat operasional (operational amplifier) disini
3.12 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pembangkit pulsa witdh modulation (PWM) 4.12 Membuat rangkaian pembangkit gelombang pulsa witdh mudolation dengan menggunakan penguat operasional (operational amplifier) disini
3.13 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur kecepatan putaran motor ac 4.13 Membuat rangkaian pembangkit gelombang pulsa witdh mudolation dengan menggunakan penguat operasional (operational amplifier), untuk pengontrol kecepatan motor ac disini
3.14 Memahami prinsip kerja konvertor A/D (Analog to Digital) dan D/A (Digital to Analog) 4.14 Menguji dan mengukur kerja rangkaian konvertor A/D (Analog to Digital) dan D/A (Digital to Analog) disini
3.15 Menerapkan konvertor A/D (Analog to Digital),dengan jaringan resistor 4.15 Membuat rangkaian konvertor A/D (Analog to Digital),dengan jaringan resistor disini
3.16 Menerapkan kenvertor A/D (Analog to Digital), dengan Operational Amplifier (opamp) 4.16 Membuat rangkaian kenvertor A/D (Analog to Digital), dengan Operaational Amplifier (op-amp) disini
3.17 Menerapkan Konvertor A/D (Analog to Digital ) dengan pencacah(counter) yang di umpan balikkan (feedback) 4.17 Membuat rangkaian Konvertor A/D (Analog to Digital ) dengan pencacah (counter) yang di umpan balikkan (feedback) disini







KD mapel Sistem Pengendali ElektronikMateri
3.1 Menerapkan Lingkup Teknik kontrol berdasakan gambar blok diagramlihat
3.2 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur P (proportion)lihat
3.3 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur I (Integration)lihat
3.4 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur D (Differensial)lihat
3.5 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur PI (Proportional Integration)lihat
3.6 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur PD (Proportional Deferential)lihat
3.7 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur PID (Proportional Integration Deferential)lihat
3.8 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengontrol suhulihat
3.9 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur kecepatan putaran motor dclihat
3.10 Menerapkan operational amplifier (op-amp) pada rangkaian proteksi beban lebih (over load protection)lihat
3.11 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pembangkit gelombanglihat
3.12 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pembangkit pulsa witdh modulation (PWM)lihat
3.13 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur kecepatan putaran motor aclihat
3.14 Memahami prinsip kerja konvertor A/D (Analog to Digital) dan D/A (Digital to Analog)lihat
3.15 Menerapkan konvertor A/D (Analog to Digital),dengan jaringan resistorlihat
3.16 Menerapkan kenvertor A/D (Analog to Digital), dengan Operational Amplifier (opamp)lihat
3.17 Menerapkan Konvertor A/D (Analog to Digital ) dengan pencacah(counter) yang di umpan balikkan (feedback)lihat



KD mapel Sistem Pengendali ElektronikMateri
3.1 Menerapkan Lingkup Teknik kontrol berdasakan gambar blok diagramlihat
3.2 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur P (proportion)lihat
3.3 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur I (Integration)lihat
3.4 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur D (Differensial)lihat
3.5 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur PI (Proportional Integration)lihat
3.6 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur PD (Proportional Deferential)lihat
3.7 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur PID (Proportional Integration Deferential)lihat
3.8 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengontrol suhulihat
3.9 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur kecepatan putaran motor dclihat
3.10 Menerapkan operational amplifier (op-amp) pada rangkaian proteksi beban lebih (over load protection)lihat
3.11 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pembangkit gelombanglihat
3.12 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pembangkit pulsa witdh modulation (PWM)lihat
3.13 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur kecepatan putaran motor aclihat
3.14 Memahami prinsip kerja konvertor A/D (Analog to Digital) dan D/A (Digital to Analog)lihat
3.15 Menerapkan konvertor A/D (Analog to Digital),dengan jaringan resistorlihat
3.16 Menerapkan kenvertor A/D (Analog to Digital), dengan Operational Amplifier (opamp)lihat
3.17 Menerapkan Konvertor A/D (Analog to Digital ) dengan pencacah(counter) yang di umpan balikkan (feedback)lihat