Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

iklan atas

CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI FASE Fase B Kelas III dan Kelas IV



CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI FASE Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun, Umumnya Kelas III dan Kelas IV)

Mekaelektronika Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Pendidikan agama merupakan dasar dari pembangunan karakter keimanan. Pembangunan karakter itu akan menghasilkan peserta didik yang beriman kepada Tuhan, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pembangunan karakter itu berlangsung dari masa-masa anak-anak sampai dewasa, dari peserta didik belajar di pendidikan dasar, pendidikan menengah sampai pendidikan tinggi. Hal tersebut sejalan dengan fungsi Pendidikan Agama Kristen (PAK) yang merupakan usaha sengaja gereja untuk membina dan mendidik semua warganya untuk mencapai tingkat kedewasaan dalam iman, pengharapan dan kasih guna melaksanakan misi-Nya di dunia ini sambil menantikan kedatangan-Nya yang kedua (Ismail, 2003). Melalui Pendidikan Agama Kristen, peserta didik diperlengkapi untuk mampu menyoroti berbagai masalah hidup dan menjadi pemeluk agama Kristen yang setia pada Tuhan dalam pelaksanaan tugas masing-masing sesuai dengan konteks hidupnya tersebut.

Hakikat pendidikan agama Kristen berdasarkan hasil Lokakarya Strategi Pendidikan Agama Kristen di Indonesia tahun 1999 adalah: “Usaha yang dilakukan secara terencana dan berkelanjutan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya”. Setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan kebenaran dan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas dalam konteks masyarakat majemuk. Masyarakat Indonesia yang majemuk dipandang sebagai berkat Tuhan, dan dalam konteks pemahaman iman Kristen merupakan medan layan bagi orang Kristen untuk membangun kehidupan bersama yang adil dan setara. Panggilan iman orang Kristen ini secara historis telah dibangun sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, hakikat pendidikan agama Kristen yang kontekstual menegaskan peran hidup orang beriman dalam mewujudkan tanggung jawabnya membangun bangsa Indonesia yang berketuhanan, bersatu, setara dan berkeadilan, serta menghargai kemajemukan dalam masyarakat dan bangsa. Di dalam mengejawantahkan pernyataan tersebut, implementasi pendidikan agama Kristen di Indonesia dikembangkan menjadi empat elemen, yaitu:

1. Allah berkarya, dengan sub-elemen: a) Allah Pencipta, b) Allah Pemelihara, c) Allah Penyelamat, dan d) Allah Pembaru;

2. manusia dan nilai-nilai kristiani, dengan sub-elemen: a) hakikat manusia, dan b) nilai-nilai kristiani;

3. gereja dan masyarakat majemuk, dengan sub-elemen: a) tugas panggilan gereja, dan b) masyarakat majemuk; dan

4. alam dan lingkungan hidup, dengan sub-elemen: a) alam ciptaan Allah, dan b) Tanggung jawab manusia terhadap alam.

 

Pendidikan Agama Kristen harus mampu menyikapi perkembangan zaman sehingga peserta didik mampu menyelesaikan dan menjawab segala problematika yang dihadapi. Peserta didik merasakan pentingnya pendidikan agama Kristen dalam kehidupannya. Dengan demikian, pendidikan agama Kristen harus memiliki muatan pembelajaran kontekstual. Artinya, materi yang ada di dalam pendidikan agama Kristen selalu dikaitkan dengan situasi dan konteks agar dapat menjelaskan kasus-kasus yang dialami dalam kehidupan nyata. Fakta yang diperoleh dari kajian bagi program pendidikan agama Kristen, yaitu: 1) pelaku telah diberi karunia Roh; 2) bertujuan mendewasakan umat melayani; 3) menghasilkan dan hubungan harmonis; 4) bersifat kebenaran teologis; 5) penuh kasih karunia dan kebenaran; dan 6) saling membantu dan berkembang secara harmonis. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, disajikan dalam bentuk mata pelajaran pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. Secara khusus, Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti bagi peserta didik berkebutuhan khusus diharapkan membantu mereka untuk memahami karya Allah dalam dirinya yang istimewa, memahami manusia dan nilai-nilai kristiani, peran mereka di gereja dan masyarakat majemuk, serta tanggung jawab mereka terhadap alam dan lingkungan hidup. Untuk hal tersebut, diperlukan strategi, model, media, dan pendekatan pembelajaran yang tepat. Dalam memahami sebuah teks, peserta didik dengan hambatan penglihatan (tunanetra) menggunakan tulisan Braille (tulisan timbul) atau mendengarkan penjelasan guru. Peserta didik dengan hambatan pendengaran (tunarungu) menggunakan bahasa isyarat sebagai bahasa komunikasi. Selain itu, peserta didik diarahkan untuk memahami konten atau materi secara bertahap dimulai dari arti, makna, tujuan, dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik merasa dirinya adalah ciptaan Allah yang istimewa. Peserta didik memiliki rasa bangga menganut agama Kristen di tengah masyarakat yang majemuk. Pembelajaran pendidikan agama Kristen akan bermakna jika diberikan dengan materi yang sesuai dengan usia mental, kemampuan, dan kebutuhan peserta didik. Kosakata yang diberikan kepada peserta didik merupakan kosakata yang mudah dipahami dan sering didengar serta materi yang sesuai dengan pengalaman peserta didik seharihari (pengalaman langsung) untuk mencapai tujuan pembelajaran.

 

Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti bertujuan untuk membantu peserta didik:

1. mengenal serta mengimani Allah yang berkarya menciptakan alam semesta dan manusia;

2. mengimani keselamatan yang kekal dalam karya penyelamatan Yesus Kristus;

3. mensyukuri Allah yang berkarya dalam Roh Kudus sebagai Penolong dan Pembaru hidup manusia;

4. mewujudkan imannya dalam sikap dan perbuatan hidup setiap hari dalam interaksi dengan sesama dan memelihara lingkungan hidup;

5. memahami hak dan kewajibannya sebagai warga gereja dan warga negara serta cinta tanah air;

6. mampu menghayati imannya secara bertanggung jawab dan berakhlak mulia serta mampu menerapkan prinsip moderasi beragama dalam masyarakat majemuk;

7. memiliki kedewasaan berpikir, berkata-kata, dan bertindak sehingga menampakkan karakter kristiani dalam sikap dan perilaku hidup;

8. memiliki sikap keterbukaan dalam mewujudkan kerukunan intern dan antara umat beragama, serta umat beragama dengan pemerintah;

9. mengembangkan kreativitas dalam berpikir dan bertindak berdasarkan Firman Allah; dan

10. mewujudkan peran nyatanya di tengah keluarga, sekolah, gereja, dan masyarakat Indonesia yang majemuk.

 

Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama Kristen (PAK) di Indonesia berlangsung dalam keluarga, gereja, dan lembaga pendidikan formal. Pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen (PAK) di lembaga pendidikan formal menjadi tanggung jawab utama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu, kerja sama yang bersinergi antara lembaga-lembaga tersebut perlu terus dibangun. Elemen dan deskripsi Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

Elemen

Deskripsi

Allah Berkarya

Pada elemen Allah Berkarya peserta didik belajar tentang Tuhan Allah yang diimaninya, Allah Pencipta, Pemelihara, Penyelamat, dan Pembaru.

Manusia dan Nilai-nilai Kristiani

Pada Elemen Manusia dan Nilai-nilai Kristiani peserta didik belajar tentang hakikat manusia sebagai ciptaan Allah yang terbatas. Dalam keterbatasannya, manusia diberi hak dan tanggung jawab oleh Allah sebagai insan yang telah diselamatkan.

Gereja dan Masyarakat Majemuk

Pada elemen Gereja dan Masyarakat Majemuk peserta didik belajar tentang hidup bergereja dan bermasyarakat yang memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi sebagai warga gereja dan warga negara, tanggung jawab terhadap Tuhan dan terhadap bangsa dan negara.

Alam dan Lingkungan Hidup

Pada elemen Alam dan Lingkungan Hidup, peserta didik belajar membangun harmonisasi dengan alam, bahwa manusia memiliki tanggung jawab dalam menjaga, memelihara serta melestarikan alam ciptaan Allah.

 

Secara holistik, capaian pembelajaran dan lingkup materi mengacu pada empat elemen tersebut di atas dan selalu diintegrasikan dengan Alkitab. Elemen-elemen tersebut mengikat capaian pembelajaran dan materi dalam satu kesatuan yang utuh pada semua jenjang. Implementasi berbagai elemen dan sub-elemen di atas, proses penalarannya bersumber dari kitab suci, tradisi kekristenan, dan pengalaman hidup peserta didik. Peserta didik belajar membaca dan merenungkan kitab suci yang berisi pengajaran iman Kristen sebagai acuan dalam kehidupan dan menghubungkannya dengan berbagai pengalaman hidup yang dimilikinya. Elemen dan Sub-Elemen Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

Elemen

Sub Elemen

Allah Berkarya

Allah Pencipta

Allah Pemelihara

Allah Penyelamat

Allah Pembaharu

Manusia dan Nilai-Nilai Kristiani

Hakikat Manusia

Nilai-nilai Kristiani

Gereja dan Masyarakat Majemuk

Tugas Panggilan Gereja

Masyarakat Majemuk

Alam dan Lingkungan Hidup

Alam Ciptaan Allah

Tanggung jawab Manusia Terhadap Alam

 

Implementasi elemen dan sub-elemen di atas, proses penalarannya bersumber dari Kitab Suci. Peserta didik belajar membaca dan merenungkan Kitab Suci yang berisi pengajaran iman Kristen sebagai acuan dalam kehidupan.

 

Capaian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti setiap Fase. Capaian Pembelajaran (CP) ditempatkan dalam fase-fase menurut usia dan jenjang pendidikan yang dikelompokkan dalam kelas mulai dari fase A hingga fase F. Capaian pembelajaran setiap fase untuk pendidikan khusus pembagiannya menurut kelas, usia mental, dan usia kronologis.

Fase

Kelas

Usia Mental (Samuel Kirk dan  

Usia Kronologis

Fase A

Kelas I dan II

≤ 6–8 Tahun

Fase B

Kelas III dan IV

± 8 Tahun

910 Tahun

Fase C

Kelas V dan VI

± 8 Tahun

1112 Tahun

Fase D

Kelas VII, VIII, dan IX

± 9 Tahun

1317 Tahun

Fase E

Kelas X

± 10 Tahun

1617 Tahun

Fase F

Kelas XI dan XII

± 10 Tahun

1723 Tahun

 

Perumusan capaian pembelajaran (CP) mencerminkan kompetensi sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dirumuskan sedemikian rupa sehingga mencerminkan kemampuan peserta didik secara holistik dalam semua ranah tujuan pembelajaran. Jadi, rumusan CP menggambarkan penghayatan nilainilai iman Kristen dan pembentukan karakter kristiani dalam interaksi dengan sesama, alam lingkungan, dan Tuhannya.

Rumusan elemen dan capaian pembelajaran dalam pendidikan khusus mengacu pada kurikulum reguler, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik pada pendidikan khusus. Capaian pembelajaran berdasarkan fase pembelajaran, dikembangkan berdasarkan elemen pembelajaran mencakup seluruh fase umum dan capaian pembelajaran per tahun.


Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun, Umumnya Kelas III dan Kelas IV) fase ini, sosialisasi peserta didik masih terbatas. Lingkungan pertama bagi dirinya adalah keluarga. Oleh karena itu, pembelajaran PAK pada fase ini dibatasi pada lingkup terdekat, yaitu keluarga. Pada fase ini, peserta didik menerima bahwa Allah berkarya melalui ciptaan-Nya, termasuk diri dan keluarganya. Allah menciptakan dan memelihara dirinya serta keluarganya. Sebagai ungkapan syukur peserta didik atas pemeliharaan Allah, mereka bertanggung jawab memelihara anggota tubuh, menerima dirinya sebagai bagian dari keluarga, serta mensyukuri alam dan lingkungan hidup pemberian Allah secara bertanggung jawab.  Fase B Berdasarkan Elemen

Elemen

Deskripsi

1. Allah Berkarya

Menerima karya Allah dalam menciptakan dan memelihara manusia di tengah kehidupan keluarga

2. Manusia dan Nilai-nilai Kristiani

Bertanggung jawab memelihara anggota tubuh

3. Gereja dan Masyarakat

Menerima dirinya sebagai bagian dari keluarga

4. Alam dan Lingkungan Hidup

Mensyukuri alam dan lingkungan hidup pemberian Allah dengan bertanggung jawab

 


Capaian Pembelajaran Pendidikan Khusus Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti (PAKrBK) fase lain dapat di lihat di bawah ini:

Capaian Pembelajaran Pendidikan Khusus Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti Fase A (unduh)

Capaian Pembelajaran Pendidikan Khusus Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti Fase B (unduh)

Capaian Pembelajaran Pendidikan Khusus Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti Fase C (unduh)

Capaian Pembelajaran Pendidikan Khusus Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti Fase D (unduh)

Capaian Pembelajaran Pendidikan Khusus Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti Fase E (unduh)

Capaian Pembelajaran Pendidikan Khusus Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti Fase F (unduh)

data berdasarkan KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI NOMOR 033/H/KR/2022 TENTANG CAPAIAN PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PADA KURIKULUM MERDEKA.