CAPAIAN PEMBELAJARAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Fase F Kelas XI dan XII SMK
CAPAIAN PEMBELAJARAN DESAIN KOMUNIKASI
VISUAL Fase F Kelas XI dan XII SMK
Mekaelektronika Desain Komunikasi Visual adalah
konsentrasi keahlian yang membangun kompetensi perancangan solusi komunikasi
visual melalui program identitas, informasi, dan persuasi dengan menggunakan
media (berbasis cetak), layar (screen), analog atau digital, dua atau tiga
dimensi, nyata atau maya (virtual), statis atau interaktif, maupun media
berbasis waktu (time based media).
Program identitas terkait dengan
perancangan identitas visual suatu entitas, seperti identitas jenama (brand), identitas korporat, perancangan key
visual produk, brand personal maupun korporat, dan
lain-lain. Program informasi terkait dengan perancangan media visual dengan
fungsi informasi baik dua dimensi maupun tiga dimensi, seperti desain publikasi
baik tercetak maupun digital, rambu (signage), penunjuk arah (wayfinding), infografis dan lain-lain. Sedangkan
program persuasi terkait dengan perancangan media visual dengan fungsi membujuk
seperti desain periklanan, desain materi promosi pemasaran, desain permukaan
kemasan (surface packaging design), dan lain-lain. Adapun fungsi
identitas, informasi, dan persuasi tersebut dapat berjalan sendiri-sendiri
ataupun secara terpadu.
Mata Pelajaran Desain Komunikasi
Visual berfungsi untuk membangun kompetensi peserta didik yang mencakup
pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam memberikan solusi atas permasalahan
komunikasi visual dengan menggunakan kreativitas, seni, dan pemanfaatan
teknologi. Desain komunikasi visual merupakan bidang yang relevan dengan
konteks dunia saat ini yang semakin digital. Semua bidang industri, sosial,
budaya, ekonomi, politik, dan lainnya membutuhkan dukungan dari desain
komunikasi visual dalam mengomunikasikan visi, misi, produk, dan program kepada
khalayak sasarannya. Kondisi ini menjadikan bidang desain komunikasi visual sangat
dibutuhkan sehingga membuka kesempatan kerja yang luas bagi orang-orang yang
memiliki keahlian di bidang ini. Keunggulan lainnya, desain komunikasi visual
memiliki klaster yang beragam dari yang paling konvensional berbasis cetak
sampai yang menggunakan teknologi terkini berbasis online,
artificial intelligence (AI), dan
lain sebagainya. Hal ini membuka munculnya beragam jenis okupasi yang dapat
dipilih.
Kurikulum Merdeka membebaskan sekolah
dalam mengembangkan konten pendidikannya sesuai dengan infrastruktur maupun
sumber daya manusia yang dimilikinya. Dari sisi peserta didik akan memberikan
kesempatan untuk memilih keahlian yang sesuai dengan minat, hasrat, dan
kemampuannya. Hal tersebut akan meningkatkan rasio keberhasilan peserta didik
untuk meraih cita-citanya. Kurikulum Merdeka sangat relevan untuk konsentrasi
keahlian yang menekankan pada kreativitas, seperti desain komunikasi visual.
Kurikulum merdeka mendorong terciptanya ekosistem pembelajaran yang kondusif
untuk mencetak sumber daya manusia unggul di bidang desain komunikasi visual.
Mata pelajaran Desain Komunikasi
Visual berfungsi untuk menumbuhkembangkan keprofesionalan dan kebanggan peserta
didik terhadap desain komunikasi visual melalui pemahaman secara utuh dan menyeluruh
profil wirausaha, peluang usaha dan pekerjaan/profesi, proses bisnis di dunia
industri, perkembangan teknologi industri dan dunia kerja serta isu-isu global.
Perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan
pembelajaran dilakukan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan
yang dicapai. Pembelajaran menggunakan berbagai variasi model pembelajaran yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan menantang, memotivasi peserta didik untuk
terlibat aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
kemandirian sesuai bakat, minat, renjana, serta perkembangan fisik dan
psikologis peserta didik. Model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: project-based
learning, problem-based learning, teaching factory, discovery-based learning,
inquiry- based learning atau
metode dan model lain yang relevan.
Mata pelajaran Desain Komunikasi
Visual berkontribusi menjadikan peserta didik memiliki kompetensi sebagai
kreator dalam bidang desain komunikasi visual yang berakhlak mulia, mampu
berkomunikasi, bernegosiasi dan berinteraksi antar budaya, mampu bekerja dalam
tim, bertanggung jawab, memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap situasi dan
lingkungan kerja, serta kritis dan kreatif.
Tujuan Mata pelajaran Desain Komunikasi
Visual bertujuan membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap (hard skills dan
soft skills,
karakter) meliputi:
1. mengaplikasikan
Prinsip Dasar Desain dan Komunikasi;
2. mengoperasikan
Perangkat Lunak Desain;
3. menerapkan
Design
Brief;
4. menciptakan
Karya Desain; dan
5. menerapkan
pengetahuan dan mengelola Proses Produksi Desain.
Karakteristik Pada hakikatnya mata pelajaran Desain
Komunikasi Visual berfokus pada kompetensi yang bersifat wajib yang harus
dimiliki oleh kreator dalam bidang desain komunikasi visual sesuai dengan
perkembangan dunia kerja.
Peserta didik diberikan pemahaman
tentang proses bisnis, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global,
profil technopreneur, job profil, peluang usaha dan pekerjaan/profesi, sehingga
peserta didik mampu bekerja di industri, berwirausaha mandiri dan melanjutkan
pendidikan yang sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Elemen dalam mata pelajaran ini dapat
diuraikan sebagai berikut:
Elemen
Deskripsi
Prinsip Dasar Desain dan Komunikasi
Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap
dalam menerapkan prinsip dasar desain- untuk merancang visual, di antaranya:
kesatuan (unity),
keseimbangan (balance), Komposisi (komposition), proposi (proportion), irama (rhythm), penekanan (emphasis),kesederhanaan (simplicity), kejelasan (clarity), ruang (space). Membangun kemampuan dalam memahami dan
menerapkan peran komunikator, komunikan, dan media komunikasi dalam
perancangan komunikasi visual.
Perangkat Lunak Desain
Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap
dalam mengoperasikan perangkat lunak sesuai kebutuhan dalam lingkup Desain
Komunikasi Visual. Perangkat lunak yang digunakan disesuaikan dengan sub
konsentrasi keahlian (peminatan) dalam lingkup Desain Komunikasi Visual: Print Design/Image Editing/Digital
Imaging/ Vektor/Video Editing/Motion Graphic/ Desktop
Publishing/Web
& App Design/ UI-UX Design/3D Software/dan lainnya yang terkait.
Menerapkan Design
Brief
Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam
menerima, membaca, memahami, dan melaksanakan perintah melalui panduan
tertulis (brief) untuk suatu
proyek desain yang diberikan oleh pemberi tugas. Kemampuan ini merupakan kompetensi yang menentukan penyelesaian
tugas secara tepat. Secara umum isi dari Design Brief sebagai berikut:
● Latar belakang proyek.
● Tujuan/obyektif yang ingin dicapai.
● Ruang lingkup pekerjaan.
● Khalayak sasaran yang dituju.
● Media yang digunakan.
● Strategi kreatif dan konsep perancangan
● Tenggat
waktu penyelesaian pekerjaan.
● Para pihak yang terlibat dan peranannya dalam pekerjaan.
Karya Desain
Lingkup
pembelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam proses
perancangan visual secara sistematis mulai dari pemahaman terhadap
permasalahan, diskusi pencarian ide (brainstorming), pengembangan alternatif, hingga menjadi karya
akhir. Proses tersebut dapat menggunakan metode design thinking maupun metode lainnya. Karya desain yang
dihasilkan disesuaikan dengan sub konsentrasi keahlian (peminatan) dalam
lingkup Desain Komunikasi Visual: Print
Design/Videografi /Fotografi/Tipografi/ Typeface Design/Story
Boarding/Ilustrasi/ Sequential
Art/Motion Graphic/ Web & App Design/UI-UX Design/Concept Art/Motion
Graphic DesignEnvironmental Graphic Design/dan lainnya yang terkait.
Proses Produksi Desain
Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap
dalam penerapan produksi desain dan pengelolaan proses produksi, yang dimulai
dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi karya Desain Komunikasi
Visual. Proses produksi desain disesuaikan dengan sub konsentrasi keahlian (peminatan)
dalam lingkup Desain Komunikasi Visual: Print Design /Videografi/Fotografi/ Tipografi/Typeface Design/Story Boarding/ Ilustrasi/Sequential Art/Motion Graphic/ Web &
App Design /UI-UX
Design/Concept Art/Motion Graphic Design/Environmental Graphic Design/dan lainnya
yang terkait.
Keterangan:
1. Beban
pembelajaran setiap elemen dapat disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi satuan
pendidikan dan mitra industri.
2. Pemilihan
sub konsentrasi keahlian (peminatan) disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan
dan alat yang dimiliki, mengacu pada kebutuhan industri saat ini dan
kemungkinan potensi industri pada masa depan.
3. Pada
elemen perangkat lunak dan karya desain, satuan pendidikan dapat memilih sub
konsentrasi keahlian (peminatan) yang dibutuhkan, menyesuaikan dengan kondisi
satuan pendidikan dan mitra industri.
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam merancang visual suatu
proyek desain komunikasi visual melalui metode perancangan secara sistematis
serta mengoperasikan aplikasi komputer desain yang sesuai kebutuhan, meliputi:
desain cetak (print design), perancangan identitas (identity
design), fotografi
dan videografi, desain grafis lingkungan (environmental
graphic design),
desain antarmuka (User Interface-User Experience) website dan aplikasi, desain gerak (motion
graphic), seni
sekuensial (sequential art), dan lainnya yang terkait.
Elemen
Capaian
Pembelajaran
Prinsip Dasar Desain dan Komunikasi
Pada fase F, peserta didik mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip dalam
merancang visual, di antaranya: unity (kesatuan),
balance (keseimbangan), composition (komposisi), proportion (proporsi),
rhythm (irama), emphasis (penekanan), simplicity (kesederhanaan), clarity (kejelasan), space (ruang). Peserta didik mampu memahami dan
menerapkan peran komunikator, komunikan dan media komunikasi dalam
perancangan komunikasi visual, melakukan pembiasaan kerja sesuai Prosedur
Opersional Standar (POS)
Perangkat Lunak Desain
Pada fase F, peserta didik mampu mengoperasikan perangkat lunak yang
dibutuhkan dalam lingkup Desain Komunikasi Visual, melakukan pembiasaan kerja
sesuai SOP. Perangkat lunak yang digunakan disesuaikan dengan sub konsentrasi
keahlian (peminatan) dalam lingkup Desain Komunikasi Visual: Print Design/Image Editing/Digital Imaging/Vektor/Video Editing/Motion Graphic/ Desktop
Publishing/Web
& App Design/UI-UX Design/3D Software/dan lainnya yang terkait.
Menerapkan Design
Brief
Pada fase F,
peserta didik mampu menerima, membaca, memahami, dan melaksanakan perintah
melalui panduan tertulis (brief) untuk
merancang visual secara tepat dalam suatu proyek desain yang diberikan oleh
pemberi tugas. Panduan/acuan tersebut meliputi: latar belakang proyek, tujuan/obyektif
yang ingin dicapai, ruang lingkup pekerjaan, khalayak sasaran yang dituju,
media yang digunakan, strategi kreatif dan konsep perancangan, tenggat waktu
penyelesaian pekerjaan, para pihak yang terlibat dan peranannya dalam
pekerjaan. Peserta didik mampu melakukan pembiasaan sesuai POS, mampu
berkolaborasi dan komunikasi dengan tim maupun pihak terkait.
Karya Desain
Pada fase F, peserta didik mampu dalam merancang visual secara
sistematis mulai dari pemahaman terhadap permasalahan, diskusi pencarian ide (brainstorming), pengembangan alternatif, hingga
menjadi karya akhir. Proses tersebut dapat menggunakan metode design thinking maupun metode lainnya.
Peserta didik mampu melakukan pembiasaan sesuai POS, mampu
berkolaborasi dan komunikasi dengan tim maupun pihak terkait. Karya desain
yang dihasilkan disesuaikan dengan sub konsentrasi keahlian (peminatan) dalam
lingkup Desain Komunikasi Visual: Print Design/
Videografi/ Fotografi/Tipografi /Typeface
Design/Story Boarding/Ilustrasi/ Sequential Art/Motion Graphic/Web
& App Design/UI-UX Design/ Concept
Art/Motion Graphic Design/ Environmental Graphic Design/dan lainnya
yang terkait.
Proses Produksi Desain
Pada fase F, peserta didik mampu menerapkan dan mengelola proses
produksi desain dimulai dari pra produksi, produksi dan pasca produksi sesuai
dengan konsentrasi keahlian dalam lingkup Desain Komunikasi Visual.
Peserta didik mampu melakukan pembiasaan sesuai POS, mampu
berkolaborasi dan komunikasi dengan tim maupun pihak terkait. Proses produksi
desain disesuaikan dengan sub konsentrasi keahlian (peminatan) dalam lingkup Desain
Komunikasi Visual: Print Design /Videografi/Fotografi/Tipografi/
Typeface Design/Story Boarding/Ilustrasi/ Sequential Art/Motion
Graphic/Web & App Design/UI-UX Design/Concept Art/Motion
Graphic Design/Environmental
Graphic Design/ dan lainnya yang terkait.
CAPAIAN PEMBELAJARAN DESAIN KOMUNIKASI
VISUAL Fase F Kelas XI dan XII SMK
Mekaelektronika Desain Komunikasi Visual adalah konsentrasi keahlian yang membangun kompetensi perancangan solusi komunikasi visual melalui program identitas, informasi, dan persuasi dengan menggunakan media (berbasis cetak), layar (screen), analog atau digital, dua atau tiga dimensi, nyata atau maya (virtual), statis atau interaktif, maupun media berbasis waktu (time based media).
Program identitas terkait dengan perancangan identitas visual suatu entitas, seperti identitas jenama (brand), identitas korporat, perancangan key visual produk, brand personal maupun korporat, dan lain-lain. Program informasi terkait dengan perancangan media visual dengan fungsi informasi baik dua dimensi maupun tiga dimensi, seperti desain publikasi baik tercetak maupun digital, rambu (signage), penunjuk arah (wayfinding), infografis dan lain-lain. Sedangkan program persuasi terkait dengan perancangan media visual dengan fungsi membujuk seperti desain periklanan, desain materi promosi pemasaran, desain permukaan kemasan (surface packaging design), dan lain-lain. Adapun fungsi identitas, informasi, dan persuasi tersebut dapat berjalan sendiri-sendiri ataupun secara terpadu.
Mata Pelajaran Desain Komunikasi Visual berfungsi untuk membangun kompetensi peserta didik yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam memberikan solusi atas permasalahan komunikasi visual dengan menggunakan kreativitas, seni, dan pemanfaatan teknologi. Desain komunikasi visual merupakan bidang yang relevan dengan konteks dunia saat ini yang semakin digital. Semua bidang industri, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan lainnya membutuhkan dukungan dari desain komunikasi visual dalam mengomunikasikan visi, misi, produk, dan program kepada khalayak sasarannya. Kondisi ini menjadikan bidang desain komunikasi visual sangat dibutuhkan sehingga membuka kesempatan kerja yang luas bagi orang-orang yang memiliki keahlian di bidang ini. Keunggulan lainnya, desain komunikasi visual memiliki klaster yang beragam dari yang paling konvensional berbasis cetak sampai yang menggunakan teknologi terkini berbasis online, artificial intelligence (AI), dan lain sebagainya. Hal ini membuka munculnya beragam jenis okupasi yang dapat dipilih.
Kurikulum Merdeka membebaskan sekolah dalam mengembangkan konten pendidikannya sesuai dengan infrastruktur maupun sumber daya manusia yang dimilikinya. Dari sisi peserta didik akan memberikan kesempatan untuk memilih keahlian yang sesuai dengan minat, hasrat, dan kemampuannya. Hal tersebut akan meningkatkan rasio keberhasilan peserta didik untuk meraih cita-citanya. Kurikulum Merdeka sangat relevan untuk konsentrasi keahlian yang menekankan pada kreativitas, seperti desain komunikasi visual. Kurikulum merdeka mendorong terciptanya ekosistem pembelajaran yang kondusif untuk mencetak sumber daya manusia unggul di bidang desain komunikasi visual.
Mata pelajaran Desain Komunikasi Visual berfungsi untuk menumbuhkembangkan keprofesionalan dan kebanggan peserta didik terhadap desain komunikasi visual melalui pemahaman secara utuh dan menyeluruh profil wirausaha, peluang usaha dan pekerjaan/profesi, proses bisnis di dunia industri, perkembangan teknologi industri dan dunia kerja serta isu-isu global.
Perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan pembelajaran dilakukan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang dicapai. Pembelajaran menggunakan berbagai variasi model pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan menantang, memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat, renjana, serta perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: project-based learning, problem-based learning, teaching factory, discovery-based learning, inquiry- based learning atau metode dan model lain yang relevan.
Mata pelajaran Desain Komunikasi Visual berkontribusi menjadikan peserta didik memiliki kompetensi sebagai kreator dalam bidang desain komunikasi visual yang berakhlak mulia, mampu berkomunikasi, bernegosiasi dan berinteraksi antar budaya, mampu bekerja dalam tim, bertanggung jawab, memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap situasi dan lingkungan kerja, serta kritis dan kreatif.
Tujuan Mata pelajaran Desain Komunikasi Visual bertujuan membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap (hard skills dan soft skills, karakter) meliputi:
1. mengaplikasikan
Prinsip Dasar Desain dan Komunikasi;
2. mengoperasikan
Perangkat Lunak Desain;
3. menerapkan
Design
Brief;
4. menciptakan
Karya Desain; dan
5. menerapkan
pengetahuan dan mengelola Proses Produksi Desain.
Karakteristik Pada hakikatnya mata pelajaran Desain Komunikasi Visual berfokus pada kompetensi yang bersifat wajib yang harus dimiliki oleh kreator dalam bidang desain komunikasi visual sesuai dengan perkembangan dunia kerja.
Peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global, profil technopreneur, job profil, peluang usaha dan pekerjaan/profesi, sehingga peserta didik mampu bekerja di industri, berwirausaha mandiri dan melanjutkan pendidikan yang sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Elemen dalam mata pelajaran ini dapat diuraikan sebagai berikut:
Elemen |
Deskripsi |
Prinsip Dasar Desain dan Komunikasi |
Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap
dalam menerapkan prinsip dasar desain- untuk merancang visual, di antaranya:
kesatuan (unity),
keseimbangan (balance), Komposisi (komposition), proposi (proportion), irama (rhythm), penekanan (emphasis),kesederhanaan (simplicity), kejelasan (clarity), ruang (space). Membangun kemampuan dalam memahami dan
menerapkan peran komunikator, komunikan, dan media komunikasi dalam
perancangan komunikasi visual. |
Perangkat Lunak Desain |
Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap
dalam mengoperasikan perangkat lunak sesuai kebutuhan dalam lingkup Desain
Komunikasi Visual. Perangkat lunak yang digunakan disesuaikan dengan sub
konsentrasi keahlian (peminatan) dalam lingkup Desain Komunikasi Visual: Print Design/Image Editing/Digital
Imaging/ Vektor/Video Editing/Motion Graphic/ Desktop
Publishing/Web
& App Design/ UI-UX Design/3D Software/dan lainnya yang terkait. |
Menerapkan Design
Brief |
Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam
menerima, membaca, memahami, dan melaksanakan perintah melalui panduan
tertulis (brief) untuk suatu
proyek desain yang diberikan oleh pemberi tugas. Kemampuan ini merupakan kompetensi yang menentukan penyelesaian
tugas secara tepat. Secara umum isi dari Design Brief sebagai berikut: ● Latar belakang proyek. ● Tujuan/obyektif yang ingin dicapai. ● Ruang lingkup pekerjaan. ● Khalayak sasaran yang dituju. ● Media yang digunakan. ● Strategi kreatif dan konsep perancangan ● Tenggat
waktu penyelesaian pekerjaan. ● Para pihak yang terlibat dan peranannya dalam pekerjaan. |
Karya Desain |
Lingkup
pembelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam proses
perancangan visual secara sistematis mulai dari pemahaman terhadap
permasalahan, diskusi pencarian ide (brainstorming), pengembangan alternatif, hingga menjadi karya
akhir. Proses tersebut dapat menggunakan metode design thinking maupun metode lainnya. Karya desain yang
dihasilkan disesuaikan dengan sub konsentrasi keahlian (peminatan) dalam
lingkup Desain Komunikasi Visual: Print
Design/Videografi /Fotografi/Tipografi/ Typeface Design/Story
Boarding/Ilustrasi/ Sequential
Art/Motion Graphic/ Web & App Design/UI-UX Design/Concept Art/Motion
Graphic DesignEnvironmental Graphic Design/dan lainnya yang terkait. |
Proses Produksi Desain |
Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap
dalam penerapan produksi desain dan pengelolaan proses produksi, yang dimulai
dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi karya Desain Komunikasi
Visual. Proses produksi desain disesuaikan dengan sub konsentrasi keahlian (peminatan)
dalam lingkup Desain Komunikasi Visual: Print Design /Videografi/Fotografi/ Tipografi/Typeface Design/Story Boarding/ Ilustrasi/Sequential Art/Motion Graphic/ Web &
App Design /UI-UX
Design/Concept Art/Motion Graphic Design/Environmental Graphic Design/dan lainnya
yang terkait. |
Keterangan:
1. Beban
pembelajaran setiap elemen dapat disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi satuan
pendidikan dan mitra industri.
2. Pemilihan
sub konsentrasi keahlian (peminatan) disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan
dan alat yang dimiliki, mengacu pada kebutuhan industri saat ini dan
kemungkinan potensi industri pada masa depan.
3. Pada
elemen perangkat lunak dan karya desain, satuan pendidikan dapat memilih sub
konsentrasi keahlian (peminatan) yang dibutuhkan, menyesuaikan dengan kondisi
satuan pendidikan dan mitra industri.
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam merancang visual suatu proyek desain komunikasi visual melalui metode perancangan secara sistematis serta mengoperasikan aplikasi komputer desain yang sesuai kebutuhan, meliputi: desain cetak (print design), perancangan identitas (identity design), fotografi dan videografi, desain grafis lingkungan (environmental graphic design), desain antarmuka (User Interface-User Experience) website dan aplikasi, desain gerak (motion graphic), seni sekuensial (sequential art), dan lainnya yang terkait.
Elemen |
Capaian
Pembelajaran |
Prinsip Dasar Desain dan Komunikasi |
Pada fase F, peserta didik mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip dalam
merancang visual, di antaranya: unity (kesatuan),
balance (keseimbangan), composition (komposisi), proportion (proporsi),
rhythm (irama), emphasis (penekanan), simplicity (kesederhanaan), clarity (kejelasan), space (ruang). Peserta didik mampu memahami dan
menerapkan peran komunikator, komunikan dan media komunikasi dalam
perancangan komunikasi visual, melakukan pembiasaan kerja sesuai Prosedur
Opersional Standar (POS) |
Perangkat Lunak Desain |
Pada fase F, peserta didik mampu mengoperasikan perangkat lunak yang
dibutuhkan dalam lingkup Desain Komunikasi Visual, melakukan pembiasaan kerja
sesuai SOP. Perangkat lunak yang digunakan disesuaikan dengan sub konsentrasi
keahlian (peminatan) dalam lingkup Desain Komunikasi Visual: Print Design/Image Editing/Digital Imaging/Vektor/Video Editing/Motion Graphic/ Desktop
Publishing/Web
& App Design/UI-UX Design/3D Software/dan lainnya yang terkait. |
Menerapkan Design
Brief |
Pada fase F,
peserta didik mampu menerima, membaca, memahami, dan melaksanakan perintah
melalui panduan tertulis (brief) untuk
merancang visual secara tepat dalam suatu proyek desain yang diberikan oleh
pemberi tugas. Panduan/acuan tersebut meliputi: latar belakang proyek, tujuan/obyektif
yang ingin dicapai, ruang lingkup pekerjaan, khalayak sasaran yang dituju,
media yang digunakan, strategi kreatif dan konsep perancangan, tenggat waktu
penyelesaian pekerjaan, para pihak yang terlibat dan peranannya dalam
pekerjaan. Peserta didik mampu melakukan pembiasaan sesuai POS, mampu
berkolaborasi dan komunikasi dengan tim maupun pihak terkait. |
Karya Desain |
Pada fase F, peserta didik mampu dalam merancang visual secara
sistematis mulai dari pemahaman terhadap permasalahan, diskusi pencarian ide (brainstorming), pengembangan alternatif, hingga
menjadi karya akhir. Proses tersebut dapat menggunakan metode design thinking maupun metode lainnya. Peserta didik mampu melakukan pembiasaan sesuai POS, mampu
berkolaborasi dan komunikasi dengan tim maupun pihak terkait. Karya desain
yang dihasilkan disesuaikan dengan sub konsentrasi keahlian (peminatan) dalam
lingkup Desain Komunikasi Visual: Print Design/
Videografi/ Fotografi/Tipografi /Typeface
Design/Story Boarding/Ilustrasi/ Sequential Art/Motion Graphic/Web
& App Design/UI-UX Design/ Concept
Art/Motion Graphic Design/ Environmental Graphic Design/dan lainnya
yang terkait. |
Proses Produksi Desain |
Pada fase F, peserta didik mampu menerapkan dan mengelola proses
produksi desain dimulai dari pra produksi, produksi dan pasca produksi sesuai
dengan konsentrasi keahlian dalam lingkup Desain Komunikasi Visual. Peserta didik mampu melakukan pembiasaan sesuai POS, mampu
berkolaborasi dan komunikasi dengan tim maupun pihak terkait. Proses produksi
desain disesuaikan dengan sub konsentrasi keahlian (peminatan) dalam lingkup Desain
Komunikasi Visual: Print Design /Videografi/Fotografi/Tipografi/
Typeface Design/Story Boarding/Ilustrasi/ Sequential Art/Motion
Graphic/Web & App Design/UI-UX Design/Concept Art/Motion
Graphic Design/Environmental
Graphic Design/ dan lainnya yang terkait. |