Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

iklan atas

CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI KARAWITAN Fase F Kelas XI dan XII SMK


CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI KARAWITAN Fase F Kelas XI dan XII SMK

Mekaelektronika Seni Karawitan merupakan konsentrasi keahlian dengan muatan pembelajaran yang menghantarkan peserta didik memiliki keahlian sebagai pelaku seni karawitan (pengrawit ) atau vokalis karawitan dengan penguasaan instrumen gamelan, instrumen pokok karawitan serta berolah vokal. Seni Karawitan merupakan seni memainkan instrumen dan/atau vokal dalam sebuah ensembel gamelan, vokal atau instrumen individu pokok karawitan yang dilakukan secara secara mandiri atau non-mandiri menggunakan sarana ungkap gamelan yang bersifat etnis. Gamelan merupakan sekumpulan alat musik/instrumen yang memiliki fungsi, peran, teknik dan pola permainan yang berbeda-beda sesuai dengan kaidah estetika tradisi masing-masing etnis. Untuk memainkan masing-masing instrumen dalam gamelan diperlukan adanya pemahaman tentang karakteristik instrumen, fungsi dan peran instrumen, teknik dan pola permainan serta penerapan bentuk pola permainan instrumen dalam sajian lagu atau gendhing

Vokal karawitan, merupakan salah satu unsur dalam seni karawitan di samping instrumen. Vokal dapat disajikan secara mandiri tanpa iringan atau vokal tunggal, ada juga yang disajikan bersama sajian instrumen gamelan, kolaborasi dengan alat musik lain di luar ranah tradisi. Pembelajaran vokal karawitan menyangkut penguasaan tentang teknik dasar bersuara, teknik pernafasan, frasering, artikulasi, pitch control, ornamentasi, termasuk cara penyajian sesuai dengan genre vokal yang akan dibawakan berdasarkan kaidah konvensi tradisi etnik tertentu. Disamping penguasaan permainan instrumen dan olah vokal, juga diperlukan pemahaman dan penguasaan aspek musikalitas karawitan yang terdiri pola ritme, irama, laras, sistem penotasian, dinamika, garap/orkestrasi dan struktur lagu/gendhing. Tentang teknik dasar memainkan instrumen maupun berolah vokal menjadi hal yang penting dalam pembelajaran seni karawitan sebagai prasyarat dalam penguasaan konsentrasi keahlian seni karawitan.

Pembelajaran Konsentrasi Keahlian Seni Karawitan berfungsi untuk mencapai keahlian keprofesionalan dalam seni karawitan dan menumbuhkembangkan kebanggaan peserta didik terhadap seni karawitan melalui pemahaman tentang praktik karawitan bersama, praktik instrumen pokok, vokal karawitan dan kreativitas karawitan. Keberadaan muatan pembelajaran tersebut berfungsi membekali peserta didik dengan seperangkat pengetahuan, keterampilan, sikap, dan passion (renjana) mencapai keahlian profesional dalam seni karawitan.

Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran dilakukan sesuai dengan karakteristik pembelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pembelajarannya menggunakan berbagai variasi model pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat, renjana, serta perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Model pembelajaran diutamakan menggunakan model pembelajaran projek atau Project-based Learning dengan ciri khas pembelajaran didekatkan pada dunia kerja/sanggar Karawitan. Penciptaan produk dunia kerja atau sanggar digunakan sebagai referensi untuk mendesain perencanaan, proses dan evaluasi pembelajaran. Namun demikian selain Project-based Learning dapat juga menggunakan model pembelajaran yang lain seperti Problem-based learning, model pembelajaran Teaching FactoryDiscovery LearningInquiry Learning, atau mengadopsi metode dan model pembelajaran berbasis kearifan lokal sesuai dengan karakteristik pembelajaran seni karawitan yang bersifat etnis.

Pembelajaran seni karawitan berkaitan erat dengan bagaimana cara memainkan instrumen maupun teknik bersuara vokal dalam satu kesatuan sajian keseluruhan instrumen gamelan. Praktik seni karawitan berbentuk konser atau iringan lebih menekankan kepada kesatuan pola-pola permainan instrumen dan vokal yang terpadu dalam harmoni keselarasan musikalitas. Sifat dari sajian seni karawitan adalah komunal yang mementingkan kerjasama musikal antar instrumen. Tuntutan untuk memahami posisi pada fungsi dan peran instrumen yang dimainkan dengan tetap memperhatikan batasbatas harmoni musikal yang harus dimainkan adalah kunci dalam menjaga kebersamaan. Berpraktik seni karawitan mengajarkan peserta didik untuk saling menghargai, bertoleransi, kerjasama team dan disiplin mentaati terhadap etika dan estetika konvensi tradisi yang telah ditetapkan menyangkut aspek musikalitas dalam bermain gamelan.

 

Tujuan Mata pelajaran pada konsentrasi keahlian Seni Karawitan bertujuan membekali peserta didik melalui pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skill dan hard skill, serta karakter), yaitu:

1. mempraktikan Karawitan bersama dalam sajian karawitan sebagai sajian sebuah konser karawitan (karawitan mandiri) maupun karawitan sebagai bagian dari seni pertunjukan lain yang berfungsi sebagai iringan (Karawitan non Mandiri);

2. mempraktikan instrumen pokok dalam sajian sebuah gendhing/lagu dalam karawitan sebagai bentuk keahlian spesifik yang dimiliki peserta didik sesuai dengan tuntutan dunia kerja;

3. mempraktikan vokal karawitan dalam sajian sebuah gendhing/lagu maupun vokal yang bersifat vokal tunggal sebagai bentuk keahlian spesifik yang dimiliki peserta didik sesuai dengan tuntutan dunia kerja; dan

4. menerapkan bentuk-bentuk kreativitas karawitan sebagai pengembangan dari seni karawitan meliputi; memahami konsep, unsur dan tahapan kreativitas karawitan, memformulasikan unsur-unsur dalam kreativitas karawitan serta menyajikan karya kreativitas karawitan. Karya kreativitas karawitan diharapkan merupakan bentuk produk kemasan seni yang marketable, layak jual dan dapat mengakomodasi kebutuhan pasar dengan pemanfaatan perkembangan teknologi maupun isu global sebagai bagian dari kemajuan zaman yang harus diikuti dan diaplikasikan dalam produk kreativitas karawitan;

Pembelajaran pada konsentrasi keahlian seni karawitan berfokus pada kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seniman/pelaku seni dalam memainkan instrumen maupun berolah vokal di bidang seni karawitan sesuai dengan situasi, kondisi, dan tuntutan kebutuhan dunia kerja. Untuk mencapai keahlian sebagai praktisi dalam seni karawitan diperlukan beberapa elemen pada konsentrasi keahlian seni karawitan, antara lain:

1. praktik karawitan bersama;

2. praktik instrumen pokok;

3. vokal karawitan; dan

4. kreativitas karawitan.

Mata pelajaran tersebut diatas sebagai lanjutan dari dasar program pada fase E yang telah mendapatkan pemahaman tentang proses bisnis di dunia kerja, perkembangan teknologi dan isu-isu global di masyarakat atau dunia industri, mengenali berbagai macam profesi dan okupasi kerja dan peluang usaha, pemahaman tentang entrepreneur, pemahaman konsep seni, pemahaman dasar-dasar produksi, pemahaman sarana dan peralatan pementasan, serta pemahaman teknik dasar seni karawitan.


Karakteristik Pada hakikatnya pembelajaran pada konsentrasi keahlian seni karawitan memuat elemen-elemen kompetensi praktik yang harus dikuasai peserta didik dalam mencapai keahlian sebagai pelaku seni (pengrawit). Elemen-elemen tersebut meliputi praktik karawitan bersama, praktik instrumen pokok, praktik vokal serta kreativitas karawitan dengan lingkup pembelajaran mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Selain elemen-elemen kompetensi praktik, peserta didik telah dibekali pemahaman tentang elemenelemen kompetensi di dasar program keahlian meliputi profil entrepreneur, proses bisnis, perkembangan teknologi serta isu-isu global pada bidang seni pertunjukan, konsep seni pertunjukan, dasardasar produksi seni pertunjukan, sarana dan perlengkapan pementasan seni pertunjukan dan teknik dasar seni pertunjukan yang sangat menunjang sebagai pelaku seni karawitan, sehingga peserta didik mampu bekerja di industri, berwirausaha mandiri dan melanjutkan pendidikan di tingkat lanjut yang sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Elemen dan deskripsi pada konsentrasi keahlian seni karawitan secara penjabaran dapat dijelaskan sebagai berikut:

Elemen

Deskripsi

Praktik karawitan bersama

meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan praktik karawitan bersama meliputi identifikasi struktur bentuk gendhing/lagu, penerapkan notasi dalam gendhing/lagu, teknik memainkan dan etude, memadukan pola permainan instrumen, serta menyajikan gendhing/lagu.

Praktik instrumen pokok

meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan praktik instrumen pokok meliputi identifikasi peran dan fungsi, teknik permainan instrumen pokok dan etude, merancang pola garap instrumen pokok, memadukan pola permainan instrumen pokok, dan menyajikan pola garap instrumen pokok dalam repertoare gendhing atau lagu.

Vokal karawitan

meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan vokal karawitan meliputi identifikasi vokal karawitan, merancang konsep garap vokal, menerapkan teknik vokal dan etude serta menyajikan vokal karawitan

Kreativitas karawitan

meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam kreativitas karawitan meliputi konsep kreativitas, unsur, dan tahapan berkreativitas, memformulasikan unsur-unsur dalam kreativitas karawitan serta menyajikan produk karya kreativitas karawitan.

Keterangan:

1. Pembelajaran setiap elemen secara porsi beban pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kebutuhan etnis karawitan setempat serta tuntutan kompetensi keahlian mitra Dunia Kerja pada setiap satuan pendidikan.

2. Elemen-elemen dalam seni karawitan bersifat etnis, sehingga implementasi pembelajaran setiap elemen sangat tergantung pada kaidah-kaidah estetik konvensi dari etnik masing-masing sesuai dengan lingkup budaya karawitan setempat

3. Elemen dan capaian pembelajaran dapat dikembangkan sesuai dengan karakteristik/kebutuhan etnis karawitan setempat serta memenuhi standar tuntutan dari mitra Dunia Kerja pada setiap satuan pendidikan.

 

Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F sebagai indikator capain pembelajaran, peserta didik akan mampu menyajikan pola permainan instrumen dan atau vokal karawitan dalam bingkai repertoare gendhing/lagu sesuai dengan konteks sajian karawitan. Disamping itu diharapkan peserta didik mampu memiliki keahlian spesifik berkaitan dengan penguasaan instrumen pokok dan vokal karawitan sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Capaian pembelajaran tiap elemen dalam konsentrasi keahlian seni karawitan adalah sebagai berikut:

Elemen

Capaian Pembelajaran

Praktik karawitan bersama

Pada akhir fase F, peserta didik dapat menguasai dan mampu memadukan pola permainan instrumen dan menyajikan gendhing/lagu dalam praktik karawitan bersama baik berfungsi sebagai sajian karawitan konser (karawitan mandiri) maupun sajian karawitan iringan (karawitan non mandiri).

Praktik instrumen pokok

Pada akhir fase F, peserta didik dapat menguasai dan mampu memadukan pola permainan instrumen pokok dan mempraktikkannya dalam sajian repertoare gendhing/lagu sebagai bentuk keahlian spesifik yang dimiliki peserta didik yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja

Vokal karawitan

Pada akhir fase F, peserta didik dapat menerapkan teknik vokal dan menyajikan vokal karawitan sebagai bentuk keahlian spesifik yang dimiliki peserta didik yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

Kreativitas karawitan

Pada akhir fase F, peserta didik dapat menyajikan karya kreativitas dalam bentuk “kemasan seni” berbasis perkembangan teknologi dan mengakomodir kemajuan dan kemauan dunia kerja.