CAPAIAN PEMBELAJARAN TEKNIK OTOTRONIK Fase F Kelas XI dan XII SMK
CAPAIAN PEMBELAJARAN TEKNIK
OTOTRONIK Fase F Kelas XI dan XII SMK
Mekaelektronika Teknik Ototronik adalah mata pelajaran yang membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi penguasaan keahlian Teknik Ototronik, yaitu melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan Konsentrasi Keahlian Teknik Ototronik. Peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan (lulus SMK) diharapkan dapat menentukan pilihan seperti: bekerja sesuai bidang pekerjaan atau melanjutkan pada jenjang tingkat pendidikan selanjutnya yang relevan maupun membuka usaha (berwirausaha) pada bidang Konsentrasi Keahlian Teknik Ototronik.
Mata pelajaran ini merupakan pendalaman dan tingkat lanjut bagi peserta didik dalam memahami isu-isu penting terkait dengan perawatan, perbaikan dan teknologi manufaktur pada fase berikutnya, dan merupakan bekal yang harus dimiliki sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan dalam mempelajari materi pelajaran pada pembelajaran Konsentrasi Keahlian Teknik Ototronik pada fase F. Cakupan materi utama meliputi sistem pada otomotif yang menerapkan ilmu elektronika (otomotif-elektronik) sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh pada mobil diterapkan sistem kerja dengan sistem kontrol otomatis, maka peserta didik diharapkan mampu memahami (berdasar teori Wiggins: bisa sampai tahap menerapkan) sistem manajemen komponen dan rangkaian elektronik yang digunakan dapat berfungsi/bekerja dan dapat menentukan bagian mana yang mengalami permasalah jika sistem tak berfungsi/bekerja dengan baik.
Mata pelajaran ini menggunakan berbagai pendekatan, model, strategi, serta metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang dipelajari. Proses pembelajaran diharapkan dapat dilaksanakan secara interaktif, aktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, passion, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Pembelajaran dapat dilakukan dengan pendekatan contextual teaching learning, cooperative learning, maupun individual learning. Model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain project-based learning, problem-based learning, inquiry-based learning, discovery-based learning, teaching factory, atau model pembelajaran lainnya yang relevan. Peserta didik dikenalkan dengan jenis-jenis industri dan dunia kerja sebagai peluang untuk mengembangkan karir setelah lulus, untuk menumbuhkan renjana (passion), visi (vision), imajinasi, dan kreativitas melalui pembelajaran berbasis proyek sederhana, berinteraksi dengan alumni, guru tamu dari industri/praktisi bidang elektronika atau otomotif, berkunjung pada industri yang relevan, dan Praktik Kerja Lapangan (PKL), serta pencarian informasi melalui media digital.
Pembelajaran Teknik Ototronik membiasakan peserta didik bernalar kritis dalam menghadapi permasalahan, disiplin dalam bekerja, mandiri, kreatif dan inovatif dalam menemukan solusi permasalahan, berkolaborasi dalam tim, mengkomunikasikan ide dan gagasan, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan peduli terhadap lingkungannya.
Tujuan Mata pelajaran Teknik Ototronik bertujuan membekali peserta didik dengan hard skills dan soft skills meliputi budaya kerja industri, Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH), pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai berikut:
1. memahami
berbagai sistem pada sistem manajemen engine(engine
management system )
dan manajemen motor listrik;
2. memahami
berbagai sistem pada sistem manajemen sasis dan pemindah tenaga (chassis
and power train management system);
3. memahami
berbagai sistem pada kenyamanan, keamanan dan teknologi informasi (comfort,
safety and information technology );
dan
4. memahami
berbagai sistem pada sistem kontrol kendaraan.
Karakteristik Pada hakikatnya mata pelajaran Teknik Ototronik fokus pada kompetensi tingkat menengah dan lanjut (advance) yang harus dimiliki oleh tenaga operator, teknisi dan jabatan lain sesuai dengan perkembangan dunia kerja bidang ototronik. Selain itu, peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global, job profile dan peluang usaha bidang teknik ototronik. Mata pelajaran ini membekali peserta didik untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang teknik ototronik. Mata Pelajaran Teknik Ototronik memiliki elemen-elemen meliputi sebagai berikut :
Elemen |
Deskripsi |
Engine Management
System dan Manajemen Motor Listrik |
Meliputi: Sistem engine; sensor dan
aktuator pada enginegasoline dan enginediesel; wiring diagram pada engine; sistem kontrol pengisian; sistem kontrol
starter; sistem kontrol EMISI; Fail
safe atau on board
diagnostic Engine Management System (EMS); dan manajemen motor listrik. |
Chassis
and Power Train Management System (Sistem Manajemen Sasis dan Pemindah Tenaga) |
Meliputi: Sasis dan pemindah tenaga; sistem Electronic Control Transmission (ECT);
sistem Electric Motor Transfer Case; manajemen sistem rem; sistem Electric Power Steering (EPS); sistem suspensi; sistem Tire pressure monitoring; Fail safe atau On Board Diagnostic Chassis and Power Train management system. |
Comfort
Safety And Information Technology (CSIT) |
Meliputi: Sistem manajemen penerangan dan lampu tanda; Communication Networking System; Vehicle Security System, Central Lock/Door Lock dan immobilizer; Wiring System Power Window &
Sunroof; sistem Elektrik
Control Mirror; System
Washer Wiper Control; System AC Climate Control; kerja sistem pengontrolan kursi
elektrik; sistem Airbag dan sabuk
pengaman; System
Car Entertainment; sistem kontrol Parkir Assistant dan rear
camera; System Panel instrument
cluster (dashboard) kendaraan;
Fail safe atau On Board Diagnostic System CSIT. |
Sistem Kontrol Kendaraan |
Meliputi: Sistem kontrol elektronik pada kendaraan; Logika kontrol engine; rangkaian elektronika pengolah sinyal digital
yang meliputi multiplexer, ADC(Analog to Digital Computer) dan DAC (Digital to Analog Converter); rangkaian
driver aktuator; macam-macam
mikrokontroler;blok diagram
kontroler pada sistem kontrol kendaraan; sistem kontrol sederhana pada kendaraan; diagram alir (flowchart) pada sistem kontrol kendaraan; listing program sesuai dengan diagram alir yang telah
dianalisis; cara mengoperasikan downloader; simulator
rangkaian sistem kontrol utama berbasis mikrokontroler; jenis komunikasi data
serial pada aplikasi scan
tool dan komunikasi data antarsistem di kendaraan (in-vehicle network communication); real time data komunikasi scan tool dengan Electronic Control Unit (ECU) kendaraan; simulasi kerja sistem kontrol
elektronik pada kendaraan; besaran listrik pada komponen sistem kontrol
elektronik pada kendaraan; pengaruh kerja sensor pada engine terhadap kinerja engine; dan kerja driver aktuator. |
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami Engine Management System dan Manajemen Motor Listrik, Chassis And Powertrain management System, Comfort Safety And Information Technology dan Memahami Sistem Kontrol Kendaraan.
Elemen |
Capaian
Pembelajaran |
Engine Management
System dan Manajemen Motor Listrik |
Pada akhir
fase F, peserta didik mampu memelihara dasar sistem engine; memahami sejarah perkembangan teknologi Engine Management System; memahami
karakteristik sensor pada enginegasoline; memahami
karakteristik sensor pada enginediesel; memahami
karakteristik aktuator pada enginegasoline; memahami wiring diagram pada engine; memahami pengaruh actuator pada engine; memahami
sistem pada engine; memahami
sistem kontrol katup; memahami sistem kontrol pengisian elektronik; memahami
sistem kontrol starter elektronik; memahami sistem kontrol EMISI; memahami Engine Management System (EMS) fail safe (On Board Diagnostic); memperbaiki Engine Management System (EMS) fail
safe (On Board Diagnostic); memahami manajemen motor listrik (seperti pada
mobil listrik atau mobil hybrid). |
Chassis
and Power Train Management System (Sistem Manajemen Sasis dan Pemindah Tenaga) |
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami dasar-dasar sasis dan
pemindah tenaga; memeriksa sistem standar sasis dan pemindah tenaga; memahami
cara kerja sistemElectronic
Control Transmission (ECT); memahami cara kerja sistem Electric Motor Transfer Case ; memahami
cara kerja sistem rem ABS (Anti Lock
Braking System); memahami cara kerja sistem ASR (Anti Slip Regulation); memahami
cara kerja sistem kontrol elektronik dari ESP (Elektronic Stability Programs); memahami cara kerja Elektrik Power Steering (EPS); memahami
cara kerja sistem suspensi aktif dan sistem suspensi udara; memahami cara
kerja sistem tire
pressure monitoring; memahami Fail Safe System pada Chassis
andPowertrain Management System (On Board
Diagnostic); memelihara dan memeriksa Sistem Electronic Control Transmission (ECT);
memelihara dan memeriksa Sistem Rem ABS(Anti Lock Braking System); memelihara dan memeriksa sistem Power Steering Control Elektronik; memelihara
dan memeriksa Elektrik
Power Steering (EPS); memelihara dan memeriksa Sistem Tire pressure monitoring;memperbaiki Fail Safe System pada Chassis and Powertrain management system (On Board Diagnostic). |
Comfort
Safety And Information Technology (CSIT) |
Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami sistem standar
kelistrikan otomotif; memahami kerja Communication Networking System; memahami kerja Vehicle Security System Car Alarm, Central Lock/Door Lock dan Immobilizer; memahami kerja Wiring System Power Window & Sunroof; memahami
kerja Sistem Elektrik
Control Mirror; memahami kerja penerangan kendaraan (Light-Tronic); memahami kerja sistem Washer Wiper Control; memahami
kerja sistem AC Climate
Control;memahami kerja sistem pengontrolan kursi elektrik; memahami kerja
sistem airbag dan sabuk
pengaman; memahami kerja System
Car Entertainment; memahami kerja sistem kontrol parkir Assistant dan Rear Camera; memahami sistem panel instrument Cluster (Dashboard) kendaraan;
memahami kerusakan CSIT Fail
safe atau On Board
Diagnostic System; memperbaiki Fail Safe atau On Board
Diagnostic System CSIT |
Sistem Kontrol Kendaraan |
Pada akhir
fase F, peserta didik mampu memahami komponen sistem kontrol kendaraan;
memahami cara kerja sistem kontrol elektronik kendaraan; memahami logika
kontrol engine; memahami
rangkaian elektronika pengolah sinyal digital yang meliputi multiplexer, ADC (Analog to Digital Computer) dan DAC (Digital to Analog Converter); memahami rangkaian driver aktuator; memahami macam-macam mikrokontroler; memahami blok diagram kontroler pada sistem kontrol kendaraan;
memahami sistem kontroler sederhana
pada kendaraan; memahami diagram alir (flowchart) pada sistem kontrol kendaraan; mempelajari listing program sesuai dengan diagram alir yang telah
dipahami; menjelaskan cara mengoperasikan downloader; memahami simulator rangkaian sistem kontrol
utama berbasis mikrokontroler;
menguraikan jenis komunikasi data serial pada aplikasi scan tool dan komunikasi data antar sistem
di kendaraan (in-vehicle
network communication); memahami real time data komunikasi scan tool dengan Electronic
Control unit (ECU)kendaraan; mensimulasikan kerja sistem
kontrol elektronik pada kendaraan; mengukur besaran listrik pada komponen
sistem kontrol elektronik pada kendaraan; memeriksa pengaruh kerja sensor
pada engine terhadap kinerja engine; menguji
rangkaian elektronika pengolah sinyal digital yang meliputi multiplexer, ADC(Analog to Digital Computer) dan DAC (Digital to Analog Converter); menguji kerja driver aktuator; mengoperasikan komunikasi data antara scantool dengan kendaraan(in-vehicle network communication);
menerjemahkan real
time data yang ditampil oleh
scantool dari ECU kendaraan. |